Selasa

Jenis Gelombang Otak


Memahami Gelombang Otak

Apa itu Gelombang Otak?

Otak Anda terdiri dari milyaran sel otak yang disebut neuron. Setiap neuron saling berkomunikasi (menjalin hubungan) dengan memancarkan gelombang listrik. Gelombang listrik yang dikeluarkan oleh neuron dalam otak inilah yang disebut "gelombang otak" atau brainwave. Jadi yang disebut gelombang otak adalah "arus listrik" yang dikeluarkan oleh otak. Apabila otak tidak lagi mengeluarkan gelombang otak, maka kita tahu bahwa otak tersebut sudah mati.

Gelombang otak bisa diukur dengan peralatan Electroencephalograph (EEG). Diketahui bahwa frekuensi gelombang otak yang dihasilkan oleh neuron bervariasi antara 0-30 Hz dan digolongkan menjadi gelombang delta, theta, alpha dan beta. Setiap gelombang punya karakteristik yang berbeda-beda serta menandakan kondisi mental seseorang.

Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai karakteristik empat jenis gelombang otak yang umumnya muncul pada setiap orang.

Gelombang Beta: Waspada, Konsentrasi.
Kondisi gelombang otak Beta (
13-30 Hz) menjaga pikiran kita tetap tajam dan terfokus. Dalam kondisi Beta, otak Anda akan mudah melakukan analisis dan penyusunan informasi, membuat koneksi, dan menghasilkan solusi-solusi serta ide-ide baru. Beta sangat bermanfaat untuk produktivitas kerja, belajar untuk ujian, persiapan presentasi, atau aktivitas lain yang membutuhkan konsentrasi dan kewaspadaan tinggi.

Gelombang Alpha: Kreativitas, Relaksasi, Visualisasi
Gelombang otak Alpha (
8-13 Hz) sangat kontras dibandingkan dengan kondisi Beta. Kondisi relaks mendorong aliran energi kreativitas dan perasaan segar, sehat. Kondisi gelombang otak Alpha ideal untuk perenungan, memecahkan masalah, dan visualisasi, bertindak sebagai gerbang kreativitas kita.

Gelombang Theta: Relaksasi mendalam, Meditasi, Peningkatan Memori
Lebih lambat dari Beta, kondisi gelombang otak Theta (
4-8 Hz) muncul saat kita bermimpi pada tidur ringan. Atau juga sering dinamakan sebagai mengalami mimpi secara sadar. Frekuensi Theta ini dihubungkan dengan pelepasan stress dan pengingatan kembali memori yang telah lama. Kondisi “senjakala” (twilight) dapat digunakan untuk menuju meditasi yang lebih dalam, menghasilkan peningkatan kesehatan secara keseluruhan, kebutuhan kurang tidur, meningkatkan kreativitas dan pembelajaran.

Gelombang Delta: Penyembuhan, Tidur Sangat Nyenyak.
Kondisi Delta (
0.5-4 Hz), saat gelombang otak semakin melambat, sering dihubungkan dengan kondisi tidur yang sangat dalam. Beberapa frekuensi dalam jangkauan Delta ini diiringi dengan pelepasan hormon pertumbuhan manusia (Human Growth Hormone), yang bermanfaat dalam penyembuhan. Kondisi Delta, jika dihasilkan dalam kondisi terjaga, akan menyediakan peluang untuk mengakses aktivitas bawah sadar, mendorong alirannya ke pikiran sadar. Kondisi Delta juga sering dihubungkan dengan manusia-manusia yang memiliki perasaan kuat terhadap empati dan intuisi.

Pandangan keliru yang selama ini ada dalam benak banyak orang adalah otak hanya menghasilkan satu jenis gelombang pada suatu saat. Saat kita aktif berpikir kita berada pada gelombang beta. Kalau kita rileks kita berada di alfa. Kalau sedang melamun, kita di theta. Dan, kalau tidur lelap kita berada di delta. Pandangan itu salah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada suatu saat, pada umumnya, otak kita menghasilkan empat jenis gelombang  secara bersamaan, namun dengan kadar yang berbeda. Misalnya dalam kondisi tidur, otak kita lebih banyak memproduksi gelombang delta, tapi tetap memproduksi theta, alpha dan beta walaupun kadarnya sedikit.

Setiap orang punya pola gelombang otak yang unik dan selalu konsisten. Keunikan itu tampak pada komposisi jenis gelombang pada saat tertentu. Komposisi gelombang otak itu menentukan tingkat kesadaran seseorang. Meditasi adalah salah satu cara paling kuno untuk mengatur pola gelombang otak. Sedangkan bagi masyarakat modern yang sibuk, teknologi Brainwave Entrainment menjadi salah satu cara favorit untuk mengatur pola gelombang otak agar sesuai dengan kebutuhan.

Sebenarnya, selain 4 jenis gelombang yang kami sebutkan diatas (Delta, Theta, Alpha dan Beta) masih ada gelombang otak yang lebih tinggi yaitu Gamma dengan frekuensi 40-99 Hz, HyperGamma dengan frekuensi tepat 100 Hz dan gelombang Lambda dengan frekuensi tepat 200 Hz. Menurut Dr. Jeffrey. D. Thompson, dari Center for Acoustic Research, gelombang HyperGamma dan Lambda berhubungan dengan kemampuan supranatural, metafisika atau paranormal.

Sedangkan Gelombang Gamma terjadi ketika seseorang mengalami aktifitas mental yang sangat tinggi, misalnya sedang berada di arena pertandingan, perebutan kejuaraan, tampil dimuka umum, sangat panik, ketakutan, terburu-buru karena dikejar deadline pekerjaan atau keadaan lain yang sangat menegangkan bagi orang tersebut.


sumber : Terapimusik.com

Cara Mudah Mengaktifkan Pikiran Bawah Sadar




3 Cara Mudah Mengaktifkan Pikiran Bawah Sadar Kita 
(by firmanpratama)

Pernah melihat anggota keluarga kita yang wanita (umumnya) begitu heboh ketika melihat sinetron striping yang lagi tayang di televisi ? Bahkan sampai menangis, atau marah dan teriak histeris jika tokoh utama hampir saja terkena bencana. Mengapa mereka bisa seperti itu ? Padahal mereka mengetahui bahwa yang dilihat hanyalah sebuah cerita saja, bukan kenyataan.

Itulah contoh sederhana kondisi hipnosa dimana pikiran bawah sadar mereka aktif, sehingga terbawa emosi dan fokus kepada cerita yang ada dalam sinetron itu. Konsentrasi mereka yang mebuat gerbang antara pikiran sadar dan bawah sadar terbuka. Perhatikan gambar berikut, konsep pikiran sering digambarkan seperti fenomena gunung es. Bagian atas adalah pikiran sadar dan bagian bawah adalah pikiran bawah sadar.

Lalu kapan kita mengetahui, kita berada dalam kondisi di sadar atau bawah sadar?

Harus dipahami dulu sifat-sifat dari 2 jenis pikiran ini, kita mulai dari pikiran sadar dalam bahasa latinnya adalah Conscious. Sifat utama dari Conscious kita adalah :

1. Logika, artinya pikiran sadar menggunakan akal dan berpikiran logis, logis disini sesuai dengan yang sudah diprogram dari awal di pikiran kita. Dan ini yang hampir dari kita merasakannnya, ketika diminta melakukan sesuatu pasti memikirkan dulu “hadiahnya”. Kalau hadiah itu belum masuk hitungan untung, maka kita pasti menolaknya. Padahal belum tentu yang kita pikir logis mendapat untung merupakan untung yang kecil. Sekali lagi ini tergantung dari program yang kita terima saat kecil.

2. Berurutan, artinya pikiran sadar bekerja urut dari awal terus ke tengah kemudian ke akhir. Jadi sebelum mengetahui akhirnya, harus ke tengah dulu. Padahal sangat mungkin, menuju akhir dengan hanya mengetahui awalnya ? Benar ?

3. Menganalisa, artinya pikiran sadar melakukan banyak analisa mengenai untung-rugi dari tindakan kita. Contohnya ketika ada perintah berdoa, maka pikiran sadar sudah menganalisa dan memunculkan pertanyaan, “Kapan berdoanya ?”, “Apa pasti terkabul tuh doa?”, dan sekali lagi analisa ini berdasar pengetahuan yang diperoleh selama hidupnya.

Komposisi pikiran sadar hanya sekita 12% dari keseluruhan pikiran. Mengapa Tuhan hanya menciptakan begitu sedikit?Mengapa bukan fifty-fifty ?

Berikutnya mari kita lihat sifat dari pikiran bawah sadar yang dalam bahasa latinnya adalah sub-conscious, komposisinya sekitar 88%. Begitu besar, tetapi kita jarang memanfaatkannya. Padahal Tuhan telah memberikannya dalam komposisi yang besar. Sifat utama dari pikiran bawah sadar adalah kebalikan dari pikiran sadar, yaitu :

1. A-Logika, artinya bertindak tanpa perlu berpikir dulu, apa yang diterima langsung dikerjakan. Sifat ini tentunya berdampak positif maupun negatif. Tapi, tetap tenang..karena Tuhan sudah memikirkan hal ini. Jika informasi yang diterima bertentangan dengan nilai dasarnya, maka informasi itu juga gagal diterima oleh pikiran bawah sadar.

2. Acak, sifatnya acak..coba saja jika anda membaca buku, tetapi langsung membuka awal, kemudian acak saja membukanya, ke halaman manapun di tengah dan akhir. Ingat kembali, halaman yang terbuka pasti berisi informasi yang penting untuk kita ketahui. Bagi kita yang acak melakukan sesuatu, maka pikiran bawah sadar yang terbuka dan siap membantu kita.

3. Langsung menerima, ini adalah sifat utama dari pikiran bawah sadar, ketika gerbang bawah sadar terbuka, maka informasi apapun langsung masuk tanpa dicermati dan dianalisa. Sifat inilah yang perlu kita kendalikan, kapan waktunya kita membuka dan kapan waktunya menutup.

Sekarang, anda bayangkan dari sifat bawah sadar ini, begitu “berbahaya” kan, oleh karena itu Tuhan menciptakan gerbang atau Area Kritis dalam beberapa pengertian disebut RAS (Reticular Activating System) agar kita mampu membuka dan menutup sendiri pintu gerbang bawah sadar kita. Bayangkan jika gerbang ini selalu terbuka, apa jadinya dunia ini ? Sekali lagi, ini kesempurnaan ciptaan Tuhan.

Ada 3 cara yang mudah dapat kita lakukan jika ingin berpindah ke state sub-conscious, yaitu :

1. Konsentrasi (Fokus), dalam melakukan hal apapun cobalah hanya memikirkan hal itu saja. Lupakan yang lain saat Anda mengerjakan sesuatu. Maka coba diingat kembali, saat anda berkonsentrasi kepada sesuatu hal, maka KEAJAIBAN terjadi.

Contoh, ketika saya sedang berusaha konsentrasi terhadap bahan untuk UTS pasca sarjana, tetapi saya belum belajar sebelumnya. Dan saya merasakan seolah-olah ada yang membisiki saya, soal mana saja yang keluar. Bahkan saya seperti ditunjuki munculnya sebuah file tentang solusi manual dari handbook dosen saya. AJAIBNYA ketika saya memperhatikan suara dan ‘pemuncuan” itu, maka hasilnya benar…soal ujian untuk UTS itu sama persis dengan soal di solusi manual. LUAR BIASA , pikiran bawah sadar adalah bagian dari pikiran yang terhubung dengan Alam Semesta.

2. Berpikir bebas dari URUTAN, ketika urutan itu dilanggar, maka pikiran bawah sadar bekerja dan membantu kita untuk mengerjakan tugas yang bebas dari urutan seperti membaca buku. Jadi saat membaca buku, anda bisa membacanya dari awal ke halaman bebas, dan penutupnya. Atau anda bisa langsung menuju halaman bebas dulu. Itu BEBAS. Hal ini agar Pikiran Bawah Sadar terasa lebih bebas dan nyaman.

3. Berpikir acak, Mulailah untuk membaca sebuah buku, dengan menuju halaman sesuai keinginan kita. Tanpa harus dari awal kemudian ke akhir, bisa ke halaman 70, kembali ke halaman 10, kemudian ke akhir.

Saya sering menganggap pikiran sadar hanya Tool saja yang Tuhan Ciptakan. Ketika anda ingin membangun sebuah usaha, perhatikan bagian kerja dari pikiran. Saat anda bingung mau buka usaha apa? tanyakan ke pikiran bawah sadar, usaha apa yang cocok dengan kemampuan kita, Munculkan gambarannya, beri warna yang jelas. Ingat terima saja apa yang dimunculkkan oleh sub-conscious kita.

Lalu gunakan Tool pikiran sadar kita, untuk menghitung modal, untung-ruginya dari membuka usaha tersebut. Ketika menghitung, kita harus benar, gunakan logika hitungan yang benar. Gunakan Conscious kita untuk hal seperti ini.

Kemudian ketika sudah ada hitungannya. LAKSANAKAN impian itu, wujudkan usaha itu, gunakan kembali pikiran bawah sadar kita, mengapa harus pikiran bawah sadar ? Karena semua organ tubuh pusatnya dikendalikan oleh pikiran bawah sadar. Lakukan saja, sesuai perhitungan, turuti saja, gunakan Imajinasi kita, tanpa harus urut mengerjakannnya. Misalnya masih memikirkan ijinnya dulu, LANGSUNG saja…Buka dan Laksanakan..Bebaskan saja kegiatan itu. Dan biarkan PIKIRAN BAWAH SADAR membawa KEAJAIBAN.


Sumber : http://firmanpratama.wordpress.com/program-pelatihan-pikiran-bawah-sadar/


Memprogram Ulang Mind Set



Cara Memprogram Ulang Mind set (Mind Reprograming)

Oleh : dr. Widayanto, Mkes.


Perubahan adalah sesuatu yang diinginkan setiap orang, tidak semua orang dapat dengan mudah berubah, karena menghadapi setiap perubahan seseorang selalu dimulai dari cara berfikir orang tersebut, atau merubah ”mind set”. Padahal secara normal memang manusia sukar untuk berubah, sulit berubah adalah sesuatu yang baik dan normal.
Kita semua ingin berubah, ke arah yang lebih baik tentunya. Namun mengapa perubahan tampaknya sulit terjadi? Mengapa ”sulit berubah” adalah sesuatu yang baik dan normal?
Bisa Anda bayangkan bila kita sangat mudah berubah (baca: dipengaruhi)? Kita akan menjadi orang plin plan. Tidak punya pendirian. Kita akan menjalani hidup tidak berdasarkan pendirian atau prinsip hidup kita. Kita senantiasa berubah karena pengaruh lingkungan, apa yang kita baca, orang di sekitar kita, iklan, dan berita di media masa.

Lalu, mengapa kita sulit berubah?

Untuk menjawab pertanyaan ini kita perlu melihat proses pembentukan dan perkembangan pikiran. Saat kita masih kecil, sejak dalam kandungan sampai usia tiga tahun, praktis kita hanya beroperasi dengan menggunakan pikiran bawah sadar. Saat ini belum ada pikiran sadar.

Pikiran sadar baru mulai terbentuk dan berkembang pada usia tiga tahun. Pikiran sadar semakin berkembang, semakin tebal, dan semakin kaku sesuai dengan bertambahnya usia. Sekitar pada usia sebelas tahun pikiran sadar telah benar-benar tebal dan menjadi suatu filter yang dengan sangat aktif dan efektif menyaring berbagai informasi yang diterima pikiran.
Filter pikiran inilah yang menghubungkan fikiran sadar dengan pikiran bawah sadar, yang sekaligus sebagai pintu masuk, sugesti atau pengetahuan ke pikiran bawah sadar.
Melalui penelitian yang mendalam selama lebih dari dua puluh lima tahun di Sofia, Bulgaria, Georgi Lozanov menemukan bahwa manusia punya tiga jenis filter. Apabila kita mengerti cara kerja masing-masing filter ini maka kita dapat mengakses atau memasukkan berbagai sugesti atau program pikiran langsung ke pikiran bawah sadar tanpa mendapat perlawanan atau penolakan. Hasilnya? Perubahan cepat dan permanen dapat segera terjadi.

Lozanov adalah Bapak Accelerated Learning dunia. Dengan teknik Suggestopedia yang ia kembangkan, ia mampu mengajarkan kosa kata bahasa asing, misalnya Inggris atau Perancis, kepada mahasiswanya sebanyak 1.200 kata per hari. Benar Anda tidak salah baca. Seribu dua ratus kata per hari dengan tingkat retensi yang sangat tinggi, sekitar 98 persen.

Ketiga filter pikiran di atas disebut anti-suggestive barrier. Sesuai dengan namanya, filter ini justru berfungsi sebagai penghambat sugesti. Tanpa filter ini maka kita akan terlalu mudah terpengaruh dan terlalu mudah berubah. Hal ini justru akan sangat membahayakan diri kita. Filter ini berfungsi untuk melindungi kondisi status quo yang kita rasa atau pandang sebagai kondisi yang aman dan berharga. Filter ini berfungsi sebagai pelindung diri kita dari berbagai input yang mungkin akan mengakibatkan diterimanya kepercayaan (baca: program) baru. Dengan kata lain, anti-suggestive barrier berfungsi untuk menolak input yang masuk ke dalam pikiran sadar yang tidak sejalan dengan data atau program yang telah berada di pikiran bawah sadar.

Ketiga anti-suggestive barrier ini adalah

1. logical barrier,

2. intuitive (affective) barrier, dan

3. ethical barrier.

1. Logical barrier berfungsi melindungi individu dengan cara menolak setiap sugesti yang bertentangan dengan aturan logika seorang si individu. Contohnya: Saat kita berusaha memotivasi anak kita, yang misalnya nilai ujian matematikanya hanya 4, dengan berkata, ”Kamu anak pintar.” Saat pikiran sadar si anak menerima sugesti ini, sebelum diteruskan ke pikiran bawah sadar, maka logical barrier akan bekerja dan melakukan pengujian atau validasi apakah data ini sejalan dengan yang tersimpan di data base. Setelah diperiksa kebenaran datanya maka di pikiran si anak akan muncul pertanyaan, ”Lha, kalau saya pintar lalu mengapa nilai ujian saya selalu di bawah 5?” Dengan demikian sugesti ini pasti ditolak.

2. Intuitive/affective barrier berfungsi melindungi individu dengan cara menolak setiap sugesti, suasana, situasi, atau tindakan yang dirasa atau dipandang, oleh si individu, akan mengancam atau merugikan keselamatan fisik, mental dan emosi, dan atau yang akan melukai harga dirinya. Contohnya: Bila seorang anak telah berkali-kali gagal dalam bidang studi tertentu, katakanlah bahasa Inggris, maka saat harus belajar bahasa Inggris ia akan merasa tidak nyaman. Mengapa? Karena ia “tahu” bahwa ia tidak mampu dan tidak bisa. Kalau ujian nilainya pasti jelek. Kalau nilainya jelek berarti ia anak yang bodoh. Perasaan bodoh dan tidak mampu ini merupakan beban mental dan emosi yang berat. Dan kita tahu tidak ada seorang pun di dunia ini yang mau dikatakan sebagai orang bodoh. Jadi, saat kita berkata,”Bahasa Inggris itu gampang kok.” Si anak pasti menolak sugesti ini.

3. Ethical barrier berfungsi melindungi individu dengan cara menolak semua sugesti yang bertentangan dengan nilai-nilai akan hal yang benar dan salah, menurut individu itu. Contohnya : Disalah satu sekolah memberikan proses pembelajaran yang sangat memudahkan anak didiknya, dengan menerapkan berbagai teknologi pikiran yang telah pelajari dan kuasai. Salah satunya adalah dengan menerapkan SALT (Suggestive Accelerated Learning and Teaching). SALT. adalah bentuk advance dari Genius Learning Strategy dan murni menggunakan teknik Suggestopedia Lozanov.

Dengan teknik SALT murid di sekolah tersebut belajar dengan hati riang gembira, stress free, dengan tingkat penyerapan materi yang sangat cepat dan tentu saja dengan level pemahaman yang sangat baik. Meskipun demikian ada orangtua yang komplain, ”Pak guru, anak-anak di sini terlalu enak. Kok, nggak pernah lihat mereka belajar. Kesannya mereka setiap hari hanya bermain dan bermain saja di sekolah ini.?
”Lha, maunya Ibu bagaimana?” tanya guru.
”Itu lho Pak. Belajar itu kan perlu upaya keras. Saya dulu kalau belajar sampai stres dan nangis-nangis. Rasanya nggak masuk akal kalau anak di sini belajarnya begitu mudah dan santai. Nantinya apa mereka siap untuk menghadapi tantangan hidup?” tanya si ibu.
Sang Guru hanya tersenyum mendengar jawaban ini. Tanpa banyak komentar, lalu meminta stafnya untuk mengambil lembar ujian matematika anak kelas 1 SD dan saya tunjukkan pada si ibu sambil bertanya, ”Kalo seperti ini apakah anak-anak kita belajarnya santai dan tidak siap menghadapi tantangan hidup?”
”Wah, kalau soalnya seperti ini, ini namanya keterlaluan pak. Lha, masa soalnya begini banyak,” jawab si ibu kaget.
Apa yang terjadi? Sekolah tersebut memberikan soal ujian sebanyak 200 soal pada murid-muridnya. Waktu yang tersedia maksimal 45 menit. Semuanya harus dijawab dengan melakukan perhitungan matematis. Tidak ada multiple choice.
Mengapa ibu ini “menolak” cara belajar yang terapkan di sekolah tersebut? Karena menurutnya cara belajar yang benar adalah kalau sulit, butuh upaya besar, dan kalau perlu sampai stres seperti yang dulu ia alami.

Untuk bisa melakukan perubahan, kita harus tahu cara kerja masing-masing barrier dan harus bisa bekerja sama, sesuai dengan prinsip kerja barrier ini, agar sugesti yang kita berikan tidak ditolak dan akhirnya bisa masuk ke pikiran bawah sadar dan menjadi program baru yang membantu kita untuk sukses.

Jadi, kalau kita sulit berubah maka ini adalah sesuatu yang positif dan wajar. Namun kalau kita tidak bisa berubah, nah ini yang jadi masalah.

Nah, pertanyaannya sekarang adalah bagaimana caranya untuk bisa melewati ketiga barrier ini? Cara yang paling mudah adalah dengan menggunakan kondisi hipnosis atau trance. Saat trance, pikiran sadar untuk sementara waktu off alias tidak bekerja. Kalaupun masih aktif maka daya tolak terhadap sugesti sudah sangat lemah.

Bagaimana kalau dalam kondisi sadar atau beta?

Untuk menghadapi logical barrier, wording yang kita gunakan dalam menyusun kalimat sugesti harus bisa mem-bypass fungsi evaluasi kritis dari barrier ini. Kita bisa menggunakan kalimat yang diawali dengan kata

”Saya ingin……”, ”Kondisi ideal……”, ”Saya memutuskan…..”, ”Saya berharap……”, ”Jangan…….”.

Kalau untuk menghadapi intuitive (affective) barrier dan ethical barrier dapat menggunakan metafora dan atau contoh kisah nyata yang bersifat mendesugesti atau merontokkan belief yang dipegang klien. Intinya adalah bagaimana bisa membuat klien percaya bahwa apa yang mereka yakini adalah sesuatu yang kurang tepat.
Misalnya, ada anak yang merasa bahwa belajar itu sulit.

Biasanya kesulitan belajar anak adalah sulit menghapal dan sulit menghitung. Untuk mengatasi hal ini saya mengajarkan teknik memori dan teknik menghitung kepada si anak. Hanya dalam waktu sekejap si anak mampu menghapal 25 kata acak dengan sempurna. Demikian juga dengan menghitung. Dengan teknik tertentu anak mampu menghapal tabel perkalian dengan sangat cepat atau mengerjakan perkalian tiga digit kali tiga digit dengan sangat mudah.
Hal ini sudah tentu sangat ampuh dalam merontokkan kepercayaan anak bahwa belajar itu susah. Saat si anak percaya bahwa belajar itu mudah maka langkah selanjutnya adalah tinggal memperkuat belief itu.

Bagaimana caranya untuk dapat memprogram ulang pikiran (mind reprograming)?
Pintu untuk menjalan program ”mind” adalah ”melalui pintu kesadaran”
Pertama mengamati pikiran kita, Deepak Chopra pernah berkata bahwa dalam satu hari kita melakukan self-talk sebanyak 55.000 – 65.000 kali.

Bagaimana cara untuk bisa mengamati pikiran?
Oh, caranya mudah sekali. Yang perlu kita lakukan adalah belajar untuk menjadi hening. Kita perlu membiasakan diri ”berjalan” di keheningan. Hanya dengan hening kita baru mampu mengamati pikiran kita dengan jelas.

Pikiran ibarat segelas air yang keruh karena berisi kotoran atau partikel kecil (baca: buah pikir). Dalam kondisi keruh kita tidak akan bisa melihat melampaui gelas air itu. Kita tidak akan mampu melihat dan mengamati berbagai komponen yang membuat air (baca: pikiran) menjadi keruh.

Lalu, bagaimana caranya untuk bisa melihat partikel kecil yang mengotori air? Bagaimana cara untuk bisa melihat melampaui gelas yang keruh?
Sekali lagi, caranya sangat mudah. Letakkan gelas yang berisi air keruh dan biarkan selama beberapa saat. Jangan digerak atau diaduk-aduk. Biarkan saja.
Selang beberapa saat kotoran-kotoran itu akan mulai mengendap dengan sendirinya, tanpa harus kita upayakan. Setelah semuanya mengendap air di gelas menjadi sangat jernih. Kotoran itu akan turun ke dasar gelas dan menjadi sangat mudah diamati. Kita juga akan dapat melihat melampaui gelas. Mudah, kan?

Pertanyaannya sekarang adalah bagaimana caranya menjadi hening?
Setiap hari, selama sekitar 30 menit sampai 60 menit, lakukan meditasi. Duduklah dengan tenang dan mulailah mengamati pikiran anda. Bagi pemula anda bisa melatih diri dengan melakukan meditasi 15 menit di pagi hari dan malam hari. Untuk lebih mudah melakukan pelatihan meditasi dapat menggunakan mind programing meditasi
Setelah dapat mencapai keheningan maka Gunakan perasaan atau emosi sebagai Guiding System. (perasaan sebagai pengarah).

Karena kita tidak mungkin mengawasi satu per satu pikiran yang muncul maka cara paling mudah adalah dengan selalu mengawasi perasaan kita. Bagaimana caranya? Mudah saja. Jika kita merasa senang, bahagia, gembira, atau gampangnya merasa ”enak” maka ini artinya baik. Jika perasaan yang kita rasakan bersifat negatif (tidak ”enak”) maka ini sebenarnya merupakan warning signal dari Guiding System kita bahwa ada bagian, di pikiran bawah sadar, yang kerjanya tidak in-line.

Program ”mind reprograming” yaitu suatu gelombang elektromagnetik dengan frekuensi sesuai dengan frekuensi gelombang otak alpha dan theta. adalah program untuk meningkatkan prestasi belajar dan meningkatkan prestasi olah raga, selain program untuk meditasi tadi.
Penggunaan program ini adalah dengan mengunakan mp3 player, klien duduk pada posisi yang nyamam, dengarkan program selama 30 menit, sambil memvisualisasikan kondisi pelajaran yang akan sudah dipelajari, dan akan dipelajari dengan merasakan semua pelajaran menjadi mudah dimengerti. Selamat mencoba.

sumber : http://1710purnomo.blogspot.com/2009/01/cara-memprogram-ulang-mind-set-mind.html